
Mobil berbahan baku herbal (jagung)
Suatu ketika, saya menyaksikan tayangan film dengan tema mengurangi pemanasan global di Metro TV. Diinformasikan bahwa saat ini sudah mulai dilakukan terobosan pembuatan mobil dengan bahan ramah lingkungan. Disebutkan dalam film reportase tersebut, ternyata tanaman jagung telah bisa dibuat pelat-pelat yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan dasar mobil. Sayangnya, sang penemu selalu merahasiakan prosesnya (mungkin mirip kisah Blue Energy di negeri kita yang tercinta ini).
Memang benar, Anda tidak salah baca.
Banyak yang berpikiran, kalau mobil ramah lingkungan itu (hemat energi), menggunakan energi non fosil sebagai tenaga pendorongnya, termasuk minyak dari pelbagai jenis tumbuhan. Namun yang saya saksikan, adalah pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan pembuatan mobil. Bukan minyak jagung sebagai bahan bakar menjalankan mobil, melainkan jagung sebagai salah satu bahan dasar pembuatan komponen mobil.
Saya kemudian berangan-angan, bisa nggak yha suatu waktu saya menyaksikan secara langsung mobil berbahan herbal tersebut?
Rupanya benar teori Prof Johannes Surya yang diberi nama "Mestakung". Semesta Mendukung jika kita benar-benar menginginkannya.
Meskipun tidak sama persis seperi yang saya bayangkan, namun puji Tuhan, saya berkesempatan menyaksikan secara langsung mobil berbahan dasar herbal. Kelebihannya dari mobil yang saya saksikan tersebut, herbal yang digunakan dari tanaman asli Indonesia.

Pengolahan kenaf dilakukan oleh PT ABA (Abadi Barindo Autotech). Kenaf tersebut oleh PT ABA diproses dengan motode hot press yang kemudian menjadi lembaran hardboard yang diekspor ke Toyota Jepang. Di sanalah hardboard kenaf dijadikan komponen body kendaraan. Dalam I-Real, komponen yang terbuat kenaf mencapai 50% untuk interior part (area yang bersentuhan dengan manusia) dan badan kendaraan bagian bawah (underbody). Limapuluh persen sisanya terbuat dari akrilik dan polyurethane.
Mengenai I-Real


Mengenai bagaimana proses mengendarainya, nantikan cerita saya jika sudah berhasil mengendarai kendaraan ini. Doakan ya. Imajinasi "liar" saya kembali mengelana.
Mengenai kenaf
Kenaf (asal kata dari bahasa Inggris) atau Hibiscus cannabinus L adalah tanaman yang sudah lama dibudidayakan. Awalnya serat kenaf hanya digunakan sebagai bahan baku industri karung goni, sedang batangnya sebagai bahan baku kertas. Ternyata nasib Kenaf tidak berhenti pada karung goni / kertas saja. Kualitas serat kenaf juga sangat cocok sebagai bahan baku bagian interior mobil (khusus mobil mewah). Untuk memprosesnya menjadi plat yang bisa digunakan pada interior mobil, serat kenaf dicampur dengan larutan fenol, kemudian dipres dengan pemanasan sehingga menjadi lempengen-lempengen pipih mirip irisan kayu tripleks. Lempengan serat inilah yang siap diolah menjadi bahan bagian interior mobil, antara lain bagian dalam kursi dan lapisan dalam dinding. Bagian tanaman kenaf yang dimanfaatkan untuk interior mobil adalah kulit batang yang banyak mengandung serat.
Apakah hanya serat yang bermanfaat dari tanaman kenaf?
Ternyata tidak, tanaman kenaf mampu menyerap gas karbon relatif lebih tinggi dibanding tanaman lainnya. Banyak orang menanam tanaman ini sebagai tanaman hias di dekat rumah dengan harapan banyak karbon yang bisa diserap.
Sayangnya kendaraan I-Real yang saya lihat belum ada penutupnya, sehingga bisa mau tak mau dikategori sebagai motor plus. Kalau diberi penutup, kategorinya akan naik sebagai mobil plus.
Catatan:
Bagi yang penasaran ingin menyaksikan I-Real, berikut jadwal yang bisa dilihat di websitenya Toyota Astra co id
9 komentar:
Good morning Erik,
Terima kasih utk artikelnya.
1. Saya sudah nonton film THE INCONVENIENT TRUTH, memang patut utk ditonton kita semua. Sayang saya belum nonton film The Earth, kalau nggak salah ini film yg waktu itu diputar di blitz ya ? DVD nya udah beredar belum?
2. Mengenai mobil berbahan herbal, mungkin ini masih butuh
waktu. Yg sekarang udah agak ramah lingkungan misalnya Toyota Prius,
tapi sayangnya dari segi harga masih mahal. Saudara gue hitung2an dari segi biaya: biaya
pembelian mobil itu + biaya bahan bakar yg dihemat, belum bisa lebih hemat dibandingkan dgn harga mobil berbasis bensin dgn biaya bahan bakar yg diperlukannya. Moga2 mobil berbasis bahan bakal herbal bisa jadi harapan.
Kayanya paling nggak kita berdua perlu mengajak teman2 Canisius utk peduli lingkungan.
Thank you
Salam,
Irwan P
Dear Irwan,
Pertama-tama saya ucapkan banyak terima kasih atas komentarnya.
Yang kedua mengenai Film Earth, kalau nggak salah sudah agak lamaan, jadi pasti DVDnya sudah beredar.
Mengenai mobil Prius, belum dijual di Indonesia, jadi meskipun mau dibeli tidak bisa, namun menurut saya kalau mobilnya (yang katanya jumlahnya cuman cetiaw di seluruh dunia) diproduksi massal, pasti harga akan turun.
Analoginya seperti Handphone jaman dulu dengan sekarang.
Kita tunggu saja yha,
Salam dan sekali lagi banyak terima kasih atas komentarnya.
Hallo Erik,
Dengan seringnya kita diskusi mengenai lingkungan hidup, siapa tahu, suatu saat nanti akan ada banyak Al Gore di Indonesia
agar kita bisa mengelola alam ini dgn tujuan ekonomi dlsb tanpa merusaknya.
Tahun lalu saya melihat mobil Toyota Prius yg dipajang di xxxxx Mxtxr
(dealer mobil2 import). Harganya sekitar Rp.400an juta.
Semoga si Al Gore Indonesia nanti bisa memberi sumbangsih utk membuat Prius-Prius di Indonesia.
Salam,
IP
Hallo dr.Erik, apa kabar? semoga sehat selalu.
Mau comment tentang I-Real (mobil?), melihat bentuknya koq sepertinya kendaraan itu lebih mirip Kursi Roda ketimbang Mobil....hehehe.
Teknologi ramah lingkungan dengan fitur tinggi koq malah menjadikan pengendaranya kayak "pesakitan" yah... (baca: cacat) soalnya mirip kursi roda.
Tapi btw. salut buat para inovator yang menciptakan bahan bakar ramah lingkungan itu.
Wah ternyata kemarin nunggui Sandra Dewi dulu??? Ternyata Pak Dokter juga doyan ama Sandra Dewi hehehe
# Ronald Gultom
Wah bener juga yha pemikiran Ronald. Bravo.
Jadi ingat cerita para ahli mencari teknologi alat tulis terbaik saat berada di pesawat angkasa luar tanpa gravitasi.
Ternyata yang paling baik adalah pensil.
Menyambung analogi Ronald, saya berpikir bener juga yha.
Bukankah kursi roda (yang elektrik) adalah suatu kendaraan (4 roda) yang digerakkan oleh baterei.
Apa bedanya sama I-Real yha?
Mungkin ada pembaca yang bisa menanggapi celetukan dari Ronald ini?
# Tuhu
Bung Tuhu bisa saja.
Tapi kata "doyan" koq nggak cocok yha.
Sandra Dewi khan bukan makanan, sehingga bisa di-doyan-in.
Mungkin lebih tepat kalau Tuhu menyebutnya sebagai fans atau penggemar.
Mengenai pertemuan dengan SD, kebetulan saja koq tidak sengaja ditunggu.
Pas lagi nungguin konferensi pers, eh ternyata SD ada juga bareng-bareng kita.
Begitu info dari saya. Ntar kalau ada BCL please inform me, OK Tuhu?
salam kenal mas. BTW, keren juga ya mobil kayak gini soalnya kl pas lagi lapar bisa di maem donxx, hee..hee.Kapan@x mampir ke t4 saya ya mas (http://arekkardiounair.blogspot.com)
Dear Arek Kardio Unair,
Salam kenal dan saya sudah mengunjungi blog Anda.
Keren banget lho.
Posting Komentar